Siapa yang tidak mengenal alas lali jiwo? Yup semua tentunya pasti tau terutama dikalangan pendaki, karena jika ada orang yang tersesat atau hilang di gunung Arjuno pasti akan mengaitkannya dengan Alas Lalijiwo. “Lali jiwo yang mistis”, “Lali jiwo yang bikin pendaki tersesat”, “Lali jiwo yang seram”, dll. Sampai-sampai seluruh hutan di Arjuno Welirang dinamai Alas Lali Jiwo, padahal luas hutan Lali Jiwo cuma 4.960 Ha. Dalam catatan sejarah dulunya Hutan Alas Lali jiwo adalah tempat Pondok terindah di Asia.
Baca juga : Private Trip Gunung Arjuno welirang
BACA JUGA : Jasa Porter dan Guide Pendakian Gunung Arjuna Welirang
Alas Lali jiwo atau Hutan Lali jiwa adalah nama salah satu hutan cagar alam yang berada di komplek pegunungan Arjuno-Welirang.
Nama Alas lali jiwo sendiri memiliki sejarah panjang, dimasa Hindia Belanda Alas lali jiwo adalah sebuah resort terindah di Asia, tempat orang kaya dan kulit putih menghabiskan waktu menikmati matahari terbit dan tenggelam serta berburu hewan.
Alas lali jiwo dulunya adalah sebuah Pondok Lali jiwo (sekarang lembah kidang) yang dimiliki Mc Lennan seorang Austria untuk tempat singgah atau menginap sehabis berburu di kawasan hutan Arjuno. Pondok lali jiwo semakin terkenal dikalangan indo-eropa karena promosi salah satu agen wisata waktu itu, pembangunan jalan surabaya – tretes membuat akses semakin mudah untuk mencapai Pondok lali jiwo, ditambah pembangunan jalan makadam atau bebatuan dari tretes sampai Pondok lali jiwo membuat wisatawan pada waktu itu semakin ramai karena bisa memakai mobil sampai disana.
Penamaan Lalijiwo tidak ada kaitannya dengan kepercayaan atau kisah mistis, melainkan karena tempatnya yang sejuk dan nyaman membuat orang yang berada disini jadi Lalijiwo atau lupa diri karena hanyut dalam keindahan dan keheningan disana sehingga tidak ingin pulang lebih cepat.
Jejak pondok lali jiwo dulu yang terkenal di Gunung Arjuno sekarang tidak ada bekas. Tempat berdirinya pun kini menjadi tempat favorit camp para pendaki yaitu Lembah kidang. Selain itu nama Lalijiwo kini dijadikan nama cagar alam Melalui Sk 250/Kpts/Um/5/1972 Cagar alam Arjuno Lalijiwo, dibawah pengelolaan Tahura R.soerjo. Sedangkan pembangunannya ditetapkan berdasarkan keputusan Presiden No. 29 Tahun 1992 tanggal 20 Juni 1992.
Kawasan Lali Jiwo memiliki luas 4.960 hektar, meliputi Gunung Welirang,Gunung Arjuno, Gunung Kembar I dan II dengan ketinggian antara 1500 mdpl – 3200 mdpl. Kawasan Arjuno Lali Jiwo memiliki vegetasi hutan tropika, dengan vegetasi yang dominan ialah hutan Cemara Gunung (Casuarina junghunia) dan tipe vegetasi Sub Montana dan Montana. Sedangkan fauna yang banyak terdapat antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Montiacus muntjak), Babi hutan (Sus sp.), Budeng (Presbytis cristata), dan lain-lain.