Pendakiawp – Setiap tanggal 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung International. Hari Gunung tahun ini bertema ” Wisata Gunung Berkelanjutan”.
Menurut PBB, pariwistaa berkelanjutan ini bisa mengentaskan kemiskinan dan inklusi sosial. Selain itu juga sebagai alternatif kontribusi pilihan mata pencaharian warga. Ditambah juga bisa melestarikan alam, budaya, dan spiritual. Menunjang berbagai karya lokal dan merayakan banyak praktik tradisional dengan festival lokal.
Wisata gunung banyak menarik wisatawan sebanyak 15-20 persen dari wisata global. Pandemik ini pariwisata sangat betdampak signifikan. Mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar pegunungan, pelayanan publik dan peluang di semua benua.
Krisis bisa menjadikan peluang memikirkan kembali wisata gunung beserta dampaknya terhadap sumber daya alam dan mata pencaharian. Menjadi wisata yang tanggub, hijau dan inklusif.
Baca Juga : Hari Gunung Internasional 2020
Dalam beberapa bulan lagi organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) akan menyiapkan materi komunikasi untuk wisata gunung dalam 6 bahasa di situs webnya.
Sejarah Hari Gunung Internasional
Awalnya, pada 11 Desember 2003, PBB bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap segala isu yang berpotensi membahayakan eksistensi gunung, selain itu adanya Hari Gunung Internasional bertujuan pula untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya pegunungan bagi kehidupan.
Gunung merupakan rumah bagi 15 persen populasi manusia. Seperempat hewan darat dan tumbuhan juga berada di sana. Pegunungan menyediakan sumber air minum utama untuk hidup semua manusia.