Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terbentang di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang kembali mengalami peningkatan aktivitas. Yang mana gunung ini meluncurkan lava pijar sebanyak tiga belas kali dengan jarak 500-1000 meter dari lidah lava kearah besuk kobokan dengan disertai gempa ringan berdurasi 1.994 detik. Hal ini berdasarkan pernyataan Agus selaku plt kepala balai besar TNBTS. Agus juga menegaskan bahwa peristiwa ini menjadikan balai besar TNBTS mengambil langkah penutupan jalur pendakian secara total per Senin 30 November 2020 dengan pertimbangan keselamatan pendaki dari aktivitas vulkanologi Gunung Semeru sampai waktu yang belum ditentukan. Selain itu, pihak balai besar TNBTS juga mewaspadai adanya gugurnya kubah lava di area kawah Jonggring Saloko. Pihak balai besar TNBTS juga menghimbau agar warga tidak melakukan kegiatan dalam radius 4km di sektor selatan-tenggara kawah aktif Jonggring Saloko, Karena sektor ini menjadi alur luncuran awan panas.
Tercatat luncuran lava pijar gunung Semeru kembali terjadi kedua kalinya pada Sabtu dengan jarak luncur lebih jauh dibandingkan luncuran lava pijar sebelumnya pada Jumat. Laporan inilah yang menjadikan Gunung Semeru di level II atau waspada. Hal ini didasarkan pada laporan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020. Demikian info ini kami bagi pada kawan-kawan untuk diperhatikan. dan semoga Gunung Semeru cepat pulih dan jalur pendakian segera dibuka Kembali.