Mencari tempat ngopi dan ngobrol di Malang, rasanya ngga akan kehabisan ide. Mulai dari harga merakyat sampai harga korporat.
Yap, kali ini saya akan membagikan informasi tempat nongkrong yang asyik, unik, dan jauh dari sentral kota. Tapi, tetap di Malang ya.
Namanya ialah pawongalow. Cafe ini terletak di Ds. Mangliawan, Kec. Pakis, Kab. Malang. Vibes dari cafe yang ada ditengah-tengah sawah ini cocok banget buat kalian yang pengen suasana nyaman, ngga bising, dan tetap semilir.
Cafe yang satu ini cukup unik. Dibangun dengan hampir dari 80 persen bangunannya dari bahan bekas. Entah itu kayu, genting, bambu dll. Tapi, jangan salah. Meskipun sebagian bahannya bahan bekas, tidak mengurangi estetika dari cafe ini loh. Cafe ini berhasil mengemas suasana nya menjadi tradisional yang tetap estetik. Ditambah aksen furniture kayu disetiap sudutnya menjadikan cafe ini sukses memanjakan mata.
Baca Juga : Kolaborasi Antara Cafe, Kolam renang, dan Alam? Kunjungi Bromo Transit Park, Tumpang, Malang.
Untuk harga menunya bervariasi dan cukup terjangkau. Mulai dari 7k saja kalian bisa menikmati camilan dan makanan berat serta aneka minuman. Ohyaa, yang lebih keren. Cafe ini memberikan kesempatan pada warga sekitar untuk menjual produk makanan rumahan mereka di cafe ini. Mulai dari aneka keripik sampai makanan berat yang disediakan di Cafe ini. Hmm, hal seperti itu sangat dibutuhkan yaa ditengah Pandemi yang tidak menentu seperti ini.
Oh ya, for your information. Saya dengan beberapa teman saya sempat mendapatkan waktu berbincang dengan pemiliknya saat mendatangi cafe ini. Dan kami mendapatkan fakta yang cukup unik. Yakni, cafe ini punya visi social oriented yang cukup menarik.
Yakni, semua pegawai di cafe ini ialah orang yang menurut norma masyarakat dapat dikatakan ‘negatif’. Misal orang yang pernah mencuri, orang yang pernah dipidana, dll. Tetapi, orang-orang tersebut punya kemauan untuk bekerja. Nah, kualifikasi itu yang ditentukan oleh Pak Abdul selaku owner dari Cafe ini. Hal tersebut ia terapkan dengan prinsip “jika semua orang atau perusahaan merekrut pegawai dengan orang-orang ‘benar’. Lantas, siapa yang bertanggung jawab pada orang-orang ‘tidak benar’ ini. Berangkat dari prinsip tersebut ia bertekad untuk melatih dan membimbing pegawainya yang mau menjadi benar dan bekerja sehingga siap untuk terjun ke masyarakat.
Kami rasa, ini sesuatu yang unik dan harusnya layak menjadi pandangan pengusaha-pengusaha diluar sana.
Dan, satu lagi. Setelah orang-orang yang ‘tidak benar’ tadi perlahan membaik, dan menjauhi kegiatan-kegiatan yang negatif, Pak Abdul akan memindahkan pegawai tersebut ke usaha beliau di tempat lain. Entah diusaha meuble, atau di cafe miliknya yang lain.
Hmm, menarik bukan?
Berangkat dari fakta tersebut, makanya harga dari menu makanan di Cafe ini cukup miring. Karena sebagai kompensasi kepada customer manakala ada pelayanan yang kurang pas dari pegawai-pegawai yang kurang profesional.
Hmm, harusnya Cafe ini jadi rekomendasi loh kalau kalian sedang jalan-jalan Malang. Selain kita berwisata, kita juga dapat mendukung usaha umkm untuk lebih produktif dan menghasilkan. Mengingat disaat Pandemi seperti ini, kita harus saling dukung dan menguatkan.
Mari berwisata, dan tetap patuhi protokol kesehatan yaa…